Feb 4, 2009

Penyair
Dia adalah rantai penghubungAntara dunia ini dan dunia akan datangKolam air manis buat jiwa-jiwa yang kehausan,Dia adalah sebatang pohon tertanamDi lembah sungai keindahanMemikul bebuah ranumBagi hati lapar yang mencari.
Dia adalah seekor burung ‘nightingale’Menyejukkan jiwa yang dalam kedukaanMenaikkan semangat dengan alunan melodi indahnya
Dia adalah sepotong awan putih di langit cerahNaik dan mengembang memenuhi angkasa.Kemudian mencurahkan kurnianya di atas padang kehidupan. Membuka kelopak mereka bagi menerima cahaya.
Dia adalah malaikat diutus Yang Maha Kuasa mengajarkan Kalam Ilahi.Seberkas cahaya gemilang tak kunjung padam.Tak terliput gelap malamTak tergoyah oleh angin kencangIshtar, dewi cinta, meminyakinya dengan kasih sayangDan, nyanyian Apollo menjadi cahayanya.
Dia adalah manusia yang selalu bersendirian,hidup serba sederhana dan berhati suciDia duduk di pangkuan alam mencari inspirasi ilhamDan berjaga di keheningan malam,Menantikan turunnya ruh
Dia adalah si tukang jahit yang menjahit benih hatinya di ladang kasih sayangdan kemanusiaan menyuburkannya
Inilah penyair yang dipinggirkan oleh manusiapada zamannya,Dan hanya dikenali sesudah jasad ditinggalkanDunia pun mengucapkan selamat tinggal dan kembali ia pada Ilahi
Inilah penyair yang tak meminta apa-apadari manusia kecuali seulas senyumanInilah penyair yang penuh semangat dan memenuhicakerawala dengan kata-kata indahNamun manusia tetap menafikan kewujudan keindahannya
Sampai bila manusia terus terlena?Sampai bila manusia menyanjung penguasa yangmeraih kehebatan dgn mengambil kesempatan??Sampai bila manusia mengabaikan mereka yang boleh memperlihatkan keindahan pada jiwa-jiwa merekaSimbol cinta dan kedamaian?
Sampai bila manusia hanya akan menyanjung jasa org yang sudah tiada?dan melupakan si hidup yg dikelilingi penderitaanyang menghambakan hidup mereka seperti lilin menyalabagi menunjukkan jalan yang benar bagi orang yang lupa
Dan oh para penyair,Kalian adalah kehidupan dalam kehidupan ini:Telah engkau tundukkan abad demi abad termasuk tirainya.
Penyair..Suatu hari kau akan merajai hati-hati manusiaDan, kerana itu kerajaanmu adalah abadi.
Penyair..periksalah mahkota berdurimu..kau akan menemui kelembutan di sebalik jambangan bunga-bunga Laurel…

(Dari ‘Dam’ah Wa Ibtisamah’ -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)
~ Kahlil Gibran





Feb 3, 2009


hai semua