Sep 10, 2008

Peresembahan buat sahabatku





Bunga raya kelopaknya merah,
dahan menyingsing panjang sejengkal,
sejak purnama bersinar cerah;
anjing dan kucing tidur sebantal.

Memori lama menduga lagi. Andai kita melayari tiap-tiap kenangan yang menceritakan tentang sahabat, maka kita akan segera menginginkan kembali saat-saat canda tawa yang pernah terpasak kemas di benak kita. Berbicara tentang sahabat, ingin saya suburkan kembali kenangan berteman dengan Rokiah, sahabat yang selalu sabar dengan persisiran kerenah saya dan tahan dengan nanah-nanah fitnah orang lain. Semuanya kerana ingin mendekatiku atas dasar pelajaran.. Kenangan bersamanya lebih indah berbanding Taj Mahal malah kenangan bersamanya tidak pernah didokumentasikan di atas mana-mana warkah. Hubungan ini diharap terikat sampai mati namun siapalah saya ingin mengubah setiap butir-bitir takdir Allah yang tersulam kekal sejak azali. Entah di mana Rokiah sekarang...Saya rindu ingin memujuknya acap kali dia menangis minta dimengerti beban yang melingkar laju di sanubarinya.saya masih mencari kata-kata yang sepadan untuk mewakili persahabatan ini.


Kita renung-renungkan...

"Teman tu bukan macam papan ski, belum main digilap, dah main dipijak. Teman tu bukan macam bola sepak, belum dapat dikejar, dah dapat ditendang. Teman tu bukan macam bulu tangkis, belum main dipegang, dah main dipukul. Tapi teman tu macam ragbi, belum dapt direbut, dah dapat dilindungi. Teman tu macam jari, bila luka ia sembuh, bila hilang tiada gantinya..."